Tanaman Organik Dari Pupuk Kompos
Kalau bunga kol atau bunga mawar mungkin anda sudah sering melihatnya, tapi bagaimana dengan bunga jahe? Coba anda ingat-ingat selama hidup anda sudah berapa kali anda melihat pohon jahe yang berbunga? Bagaimana pula dengan pisang yang berbuah ditengah batang?
Jahe, yang lazimnya dijadikan sebagai bahan baku untuk minuman bandrek ini sangat jarang sekali memiliki bunga. Tetapi jahe hasil budidaya pak Bahtiar di kebunnya yang berada di desa selemak, Hamparan perak kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, tak segan-segan memamerkan keunikan bunganya. Tak hanya itu, tanaman pisang dikebunnya pun tak mau kalah, ia berbuah tepat ditengah batangnya. Sepertinya ingin menyaingi keunikan bunga jahe tadi.
Bahtiar yang kesehariannya merupakan relawan di Bina Inspirasi Sahabat Peduli yang aktif mengkampanyekan gerakan tanaman organik melalu budi daya pembuatan kompos dari sampah organik rumah tangga yang dikumpulkan melalui tabungan sampah, tersenyum puas dengan kedua jenis tanamannya itu.“Tanah perlu dinetralkan dan Tanaman butuh Vitamin bukan sekedar pupuk , dan vitamin itu banyak dikandung oleh bahan-bahan organik meskipun berasal dari sampah” Ujarnya.
Untuk tanaman-tanamanya, Bahtiar mengaku tak pernah memberikannya pupuk kimia, sebab ia yakin bahwa yang alami harus diberikan asupan alami pula, maka untuk asupan vitamin tanamannya, ia rutin memberikan kompos yang dibuatnya sendiri dari sisa-sisa sampah organik.“Tak perlu mengendap-endap untuk buang sampah di halaman tetangga, parit dan sungai, sebab dampak kotor atau bersih sebuah lingkungan akan kita rasakan secara bersama-sama. Selama sampah masih bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti kompos, maka sampahku adalah hartaku. Hidup sehat adalah hak kita semua, sekarang bagaimana kita mewujudkannya.” Mari kita dukung Gerakan Sungai Bersih Dan Hijau Kampung untuk masa Depan Kota Ku Bersih – Desa Ku Bersih bersama dengan Perkumpulan Masyarakat Relawan BIS Peduli.
Cemmana…….. ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar