Liputan6.com, Kupang: Rumput-rumput kering selama ini selalu dibakar karena dianggap tidak mempunyai manfaat. Namun tidak demikian bagi Oktavianus Bessie, warga Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ia mengembangkan pupuk kompos alami yang diolah dari rumput kering.
Selain rumput kering, sampah lainnya yang dimanfaatkan untuk dibuat kompos adalah batang kayu dan kotoran binatang. Dengan menggunakan perbandingan tertentu, semua bahan diolah dalam mesin khusus untuk dihaluskan. Setelah itu barulah pupuk kompos siap dijual.
Satu kilogram pupuk kompos dilego Rp 1.000. Oktovianus berharap para petani tidak lagi sembarangan membuang sisa-sisa tanaman. Sebab, bisa saja sisa tanaman tersebut menghasilkan barang yang bermanfaat bila diolah lebih lanjut. Sejauh ini, Oktavianus juga giat memberikan penyuluhan kepada masyarakat lainnya untuk memanfaatkan pupuk alami tersebut.(YNI/Didimus Payong Dore)
Judul Gambar: Proses pembuatan pupuk kompos, Kupang, NTT
Sumber: www.liputan6.com/12/10/2008 13:46 - Lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar